Kopi dan Kehamilan

Kopi bagi masyarakat di Indonesia tidak asing lagi karena sudah menjadi budaya untuk meminumnya, bahkan dengan maraknya café dengan nuansa cozy menjadikan kopi sebagai lifestyle. Melalui secangkir kopi pula obrolan-obrolan hangat bisa dimulai, kita bisa saling bertukar informasi, tidaklah mengherankan jika saat ini kopi telah berubah menjadi sebuah fungsi sosial. Kata Kopi berasal  dari Bahasa Arab “Qahwah” yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kopi adalah minuman hasil seduhan yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Jika kita coba melihat kebelakang bahwa budaya meminum kopi adalah salah satu  cara untuk merayakan suatu kejadian penting. Bahkan sejak kecil sudah banyak masyarakat Indonesia yang dikenalkan dengan minuman kopi selain susu, sampai ada beberapa orang yang merasakan pusing dan tidak enak badan jika mereka tidak bisa meminum setidaknya secangkir kopi dalam sehari.

Penikmat kopi tidak saja kalangan umum termasuk wanita hamil yang sebelumnya penikmat kopi, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengkonsumsinya. Budaya minum kopi ini tidak jarang menjadikan penikmatnya menjadi kecanduan kopi karena kandungan Kafein dalam kopi, dimana kafein merupakan stimulant system saraf pusat, Kafein juga sifatnya dapat menembus plasenta wanita hamil dengan mudah sehingga berdampak pada detak jantung janin. Bagi wanita sebelum hamil jika terlalu banyak mengkonsumsi kopi dapat menimbulka gejala kecemasan, insomnia, jantung berdetak kencang, gangguan pencernaan dan tremor, efek-efek tersebut juga sama dirasakan jika wanita dalam kondisi hamil. Dampak lanjutnya bisa menyebabkan antara lain :

#1

Abortus atau keguguran janin (Abortus), wanita hamil muda dengan usia kehamilan dibawah 12 minggu yang suka minum kopi tidak menyadari bahwa kandungan kafein dalam kopi akan menimbulkan rasa panas di dalam perut dan Rahim, janin yang masih muda belum tumbuh dengan kuat membuatnya tidak bisa bertahan dengan kondisi Rahim yang panas. Rahim panas bisa menyebabkan janin menggugurkan dirinya.

#2

Bayi lahir dengan berat yang rendah (BBLR), kandungan kafein yang ada di dalam kopi menyebabkan penyerapan gizi ibu hamil ke janin tidak bisa terserap sempurna yang mengakibatkan janin kekurangan nutrisi dan memiliki berat yang rendah. 100 mg kopi yang dikonsumsinya setiap hari bisa mengurangi berat badan bayi sekitar 21 sampai 28 gram. Bayi dengan berat badan yang rendah bisa memiliki berbagai macam gangguan diantaranya  adalah terkena gizi dan malnutrisi.

#3

Anemia.  Kafein memiliki senyawa yang disebut Fenol yang membuat lebih sulit bagi  tubuh untuk menyerap zat besi, padahal zat besi sangat penting untuk wanita hamil. Jika sudah terjadi anemia maka ibu hamil merasakan lesu, lemas, letih dan masih banyak lagi,

#4

Gangguan Janin. Bahaya kopi pada  wanita hamil yang rutin mengkonsumsi kopi, jika memiliki janin laki-laki akan memiliki gangguan berupa testis tidak bisa turun dari panggul, yang seharusnya ketika trimester akhir akan mengalami testis turun panggul dalam skrotum.

#5

Menyebabkan Asam Lambung Naik. Wanita hamil yang memiliki riwayat asam lambung sebaiknya menghindari konsumsi kopi, karena kopi membuat produksi asam lambung meningkat, sehingga efeknya ibu hamil akan merasakan mual dan muntah sepanjang hari dampak lanjut dari mual muntah tersebut maka ia akan mengalami dehidrasi.

#6

Persalinan yang Mundur. Penelitian di BMC medicine mengatakan bahwa mengkonsumsi kopi menyebabkan kehamilan yang berkepanjangan. Berkepanjangan maksudnya adalah persalinan yang mundur dan kehamilan dengan rentang waktu yang lama. Konsumsi 100 mg makanan dan minuman olahan dari kopi setiap harinya bisa menyebabkan usia kehamilan lebih lama 5 jam.

Bagi Wanita hamil sebaiknya membatasi jumlah asupan kafein perharinya menjadi 200 mg atau sekitar 2 cangkir kopi, ingat yang perlu diwaspadai adalah kandungan kafeinnya yang bukan hanya terdapat di Kopi melainkan juga dapat ditemukan pada teh, coklat dan makanan lain yang tertera dalam kemasan. Jangan sampai konsumsi kafein melebihi batas tolerasi bagi wanita hamil. Dalam masa kehamilan kita tidak dapat memprediksi apakah kehamilan kita akan terus berjalan dengan normal atau tidak, hal-hal yang mendukung kehamilan tetap berjalan normal harus terus diupayakan. Sebagai Ibu harus lebih bijak terhadap diri dan kehidupan janin sehingga kita bisa memutuskan dengan akal sehat apakah tetap terus mengkonsumsi kopi dan sejenisnya atau kita lebih memilih hidup sehat dengan mengkonsumsi Fresh food atau jus buah segar. Budaya hidup sehat pun bagian dari lifestyle masyarakat modern.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
Buka WhatsApp
1
Butuh Bantuan?
Selamat datang di Hetty Astri, punya pertanyaan tentang kesehatan reproduksi Anda? mendapatkan jawaban yang tepat dan terpercaya sangatlah penting, saya akan merespon pertanyaan Anda dengan cepat!