Asuhan Bayi Baru Lahir di Fasilitasi Kesehatan
-
- Pastikan bayi tetap hangat dan jangan mandikan bayi hingga 24 jam setelah persalinan. Jaga kontak kulit antara ibu dan bayi serta tutupi kepala bayi dengan topi.
- Tanyakan pada ibu dan atau keluarga tentang masalah kesehatan pada ibu:
- Keluhan tentang bayinya
- Penyakit ibu yang mungkin berdampak pada bayi (TBC, demam saat persalinan, KPD > 18 Jam, hepatitis B atau c, syphilis, HIV/AIDS, penggunaan obat).
- Cara, waktu, tempat bersalin dan tindakan yang diberikan pada bayi jika ada.
- Warna air ketuban
- Riwayat bayi buang air kecil dan besar
- Frekuensi bayi menyusu dan kemampuan menghisap
- Lakukan pemeriksaan fisik dengan prinsip sebagai berikut :
- Pemeriksaan dilakukan dalam keadaan bayi tenang (tidak menangis)
- Pemeriksaan tidak harus berurutan, dahulukan menilai pernapasan dan tarikan dinding dada bawah, denyut jantung serta perut.
Pemeriksaan Fisik Yang Di Lakukan Keadaan Normal Lihat postur, tonus dan aktifitas bayi sehat akan bergerak aktif. Posisi tungkai dan lengan fleksi. Hitung pernapasan dan lihat tarikan dinding dada bawah ketika bayi sedang tidak menangis - Frekuensi napas normal 40-60 kali
- Tidak ada tarikan dinding dada bawah yang
Hitung denyut jantung dengan melakukan stetoskop di dada kiri setinggi apeks kordis. Frekuensi denyut jantung normal 120-160 kali per menit. Lakukan pengukuran suhu ketiak dengan thermometer Suhu normal 36,5 – 37,5◦C Lihat dan raba bagian kepala - Bentuk kepala terkadang asimetris karena penyesuaian pada saat proses persalinan, umumnya hilang dalam 48 jam.
- Ubun – ubun besar rata atau tidak membonjol, dapat sedkit membonjol saat bayi menangis.
Lihat mata Tidak ada kotoran / sekret Lihat bagian dalam mulut.
Masukkan satu jari yang menggunakan sarung tangan ke dalam mulut, raba langit-langit.- Bibir, gusi, langit-langit utuh dan tidak ada bagian terbelah.
- Nilai kekuatan isap bayi, bayi akan menghisap kuat jari pemeriksa.
Lihat dan raba perut.
Lihat tali pusat- Perut bayi datar, teraba lemas.
- Tidak ada perdarahan, pembengkakan, nanah, bau yang tidak enak pada tali pusat, atau kemerahan sekitar tali pusat
Lihat punggung dan raba tulang belakang. Kulit utuh, tidak terdapat lubang dan benjolan pada tulang belakang Lihat ekstermitas Hitung jumlah jari tangan dan kaki lihat apakah kaki posisinya baik atau bengkok ke dalam atau keluar lihat gerakan ekstermitas Lihat lubang anus.
Hindari memasukan alat atau jari dalam pemeriksaan anus
Tanyakan pada ibu apakah bayi sudah buang besar.- Terlihat lubang anus dan periksa apakah meconium sudah keluar.
- Biasanya meconium keluar dalam 24 jam setelah.Lihat dan raba alat kelamin luar.
Tanyakan pada ibu apakah bayi sudah buang air kecil.- Bayi perempuan kadar terlihat cairan vagina berwarna putih atau kemerahan
- Bayi laki – laki terdapat lubang uretra pada ujung penis.
- Pastikan bayi sudah buang air kecil dalam 24 jam setelah lahir.
Timbang bayi.
Timbang bayi dengan menggunakan selimut, hasil dikurangi selimut- Berat lahir 2,5 – 4 kg.
- Dalam minggu pertama, berat bayi mungkin turun dahulu baru kemudian naik kembali, penurunan berat badan maksimal 10%.Mengukur panjang dan lingkar kepala bayi - Panjang lahir normal 48-52 cm
- Lingkar kepala normal 33-37 cm
Menilai cara menyusui, meminta ibu untuk menyusui bayinya - Kepala dan badan dalam garis lurus: wajah bayi menghadap payudara; ibu mendekatkan bayi ketubuhnya.
- Bibir bawah melengkung keluar, sebagian besar areola berada di dalam mulut bayi.
- Menghisap dalam dan pelan kadang disertai berhenti sesaat.
- Catat seluruh hasil pemeriksaan. Bila terdapat kelainan, lakukan rujukan sesuai pedoman MTBS
- Berikan ibu nasihat merawat tali pusat bayi dengan benar:
- Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan tali pusat
- Jangan membungkus pungtung tali pusat atau mengoleskan cairan atau bahan apapun ke punting tali pusat. Nasihatkan hal ini juga kepada ibu dan keluarganya.
- Mengoleskan alcohol atau povidon yodium masih diperkenakan apabila terdapat tanda infeksi, tetapi tidak di kompreskan karena menyebabkan tali pusat basah atau lembab.
- Sebelum meninggalkan bayi, lipat popok di bawah punting tali pusat.
- Luka tali pusat harus dijaga tetap kering dan bersih, sampai sisa tali pusat mengering dan terlepas sendiri.
- Jika puntung tali pusat kotor, bersihkan (hati – hati) dengan air DTT dan sabun dan segera keringkan secara seksama dengan menggunakan kain bersih.
- Perhatikan tanda-tanda infeksi tali pusat: kemerahan pada kulit sekitar tali pusat, tampak nanah atau berbau. Jika terdapat tanda infeksi, nasihat ibu untuk membawa bayinya ke fasilitas kesehatan.
- Jika tetes mata antibiotik profilaksis belum berikan sebelum 12 jam setelah persalinan.
Perawatan khusus bayi berat lahir rendah (BBLR) atau bayi dengan kondisi rentah lainya: 1. Indentifikasi BBLR dengan benar 2. Nilai adanya bahaya dan rujuk segera bila perlu 3. Berikan dukungan lebih dalam pemberian ASI, gunakan pompa atau cangkir bila perlu. 4. Berikan perhatian lebih dalam menjaga kehangatan bayi, misalnya dengan kontak kulit ibu dan bayi atau perawatan kanguru. 5. Segera identifikasi dan rujuk bayi yang tidak dapat menyusu. 6. Berikan perhatian lebih pada bayi dari ibu yang HIV Positif, terutama dalam hal dukungan pemberian makanan
Pemulangan bayi
Bayi yang lahir di fasilitas kesehatan seharusnya dipulangkan minimal 24 jam setelah lahir apabila selama pengawasan tidak dijumpai kelainan. Sedangkan pada bayi yang di rumah bayi di anggap di pulangkan pada saat petugas kesehatan meninggalkan persalinan. Pada yang lahir normal dan tanpa masalah petugas kesehatan meninggalkan tempat persalinan paling cepat 2 jam setelah lahir.
Kunjungan Ulang
Terdapat minimal tiga kali kunjungan ulang bayi baru lahir:
- Pada usia 6-48 jam ( kunjungan neonatal – 1)
- Pada usia 3-7 hari (kunjungan neonatal – 2)
- Pada usia 8-28 hari (kunjungan neonatal -3)
- Lakukan pemeriksaan fisik, timbang berat, periksa suhu, dan kebiasaan makan bayi.
- Periksa tanda bahaya:
- Tidak mau minum atau memuntahkan semua ATAU
- Kejang ATAU
- Bergerak hanya jika rangsangan ATAU
- Napas cepat ( ≥ 60 kali/menit) ATAU
- Napas lambat (> 30 kali/menit) ATAU
- Tarikan dinding dada kedalam yang sangat Kuat ATAU
- Merintih ATAU
- Teraba demam (suhu ketiak > 37.5◦C ATAU
- Teraba dingin (suhu ketiak < 36◦C) ATAU
- Nanah yang banyak di mata ATAU
- Pusar kemerahan meluas ke dinidng perut ATAU
- Diare ATAU
- Tampak kuning pada telapak tangan dan kaki ATAU
- Perdarahan
- Periksa tanda – tanda infeksi kulit superfisial, seperti nanah keluar dari umbilicus kemerahan di sekitar umbilicus, adanya lebih dari 10 pustula di kulit, pembengkakan, kemerahan, dan pengerasan kulit.
- Bila terdapat tanda bahaya atau infeksi, rujuk bayi ke fasilitas kesehatan.
- Pastikan ibu memberikan ASI eksklusif.
- Tingkatkan kebersihan dan rawat kulit, mata serta tali pusat dengan baik
- Ingatkan orang tua untuk mengurus akte kelahiran bayinya.
- Rujuk bayi untuk mendapatkan imunisasi pada waktunya.
- Jelaskan kepada orang tua untuk waspada terhadap tanda bahaya pada bayinya.
Assalamualaikum Wr.Wb.
Ibu saya mau bertanya bagaimana cara kita mengenali bayi baru lahir dengan gangguan down syndrom dan apakah dalam pemeriksaan fisik seperti mengukur panjang dan lingkar kepala bayi, jika didapati hasil pemeriksaan kepala bayi di luar dari ukuran normal, apakah hal itu dapat memengaruhi tingkat kecerdasan bayi tersebut ?
Assalamu’alaikum wr wb
Selamat malam ibu.. saya ingin bertanya, bagaimana cara penanganan yang baik pada BBLR apabila ASI dari ibunya belum keluar ? Terus ada lgi bu di tempat asal saya sampai sekarang mereka percaya kalau saat bayinya pilek, mereka selalu menempelkan kunyit dan kapur dikeningnya si Bayi tersebut, apakah itu baik atau malah membahayakan si bayinya ?
Assalamualaikum Wr. wb.
Ibu saya mau bertanya
Apabila pada bayi baru lahir setelah 1 hari terdapat kotoran pada mata, tugas sebagai seorang bidan untuk menanganinya dengan cara yang tepat dan benar itu seperti apa bu?
Dan kalau tidak ditangani dengan benar efeknya nanti seperti apa bu?
Soalnya kaka saya pada saat setelah melahirkan dirumah dan setelah 1 hari terdapat kotoran di mata sebelah kiri anaknya terus kata bidannya itu disuruh oleskan salep 1x saja dan katanya nanti kotorannya lepas sendiri dan ternyata kotoran tersebut lepas hampir sebulan, dan yang terjadi pada anaknya itu mata sebelah kiri lebih kecil dari pada mata sebelah kanannya bu.
Sebelumnya terima kasih bu.
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Ibu…saya mau bertanya kenapa dlm asuhan BBL kita perlu melihat warna dari air ketuban dan kenapa pernapasan pada BBL itu lebih cepat dibandingkan orang dewasa…saya menanyakan ini karena kadang-kadang ada orang yg sering bertanya kepada saya seperti itu sedangkan saya blm terlalu paham khususnya pernapasan.
Assalamu’alaikum . Terimakasih ada informasih yang ibu bagikan di atas ..?? bisa menambah wawasan saya .
Ibu saya ingin bertanya . Di lingkungan saya . Apabila ada bayi atau anak balita yang tidak nafsu makan bisa di kasih kalau tidak salah pinang atau daun” yang fi kunyah di mulut lalu di berikan pada bayi lewat mulut . Kami sebut namanya kalau tidak salah kasih cokoa … bagaimana mnurut ibu ?? Apakah itu baik untuk ksahatan ? Apakah ada dampaknya ?? Lalu bagaimana kt sebgai bidan memberikan edukasi atau pemahaman pada masyarakat sekitr ???
Terimakasiih ibu
Assalamualaikum
Terima kasih untuk informasinya bu, sangat menambah wawasan saya khususnya tentang asuhan bayi baru lahir, dimana ternyata bidan berperan untuk memberikan asuhan pada bayi,asuhan pada ibu, melakukan komunikasi berupa konsultasi dan melakukan rujukan jika terjadi kegawatdaruratan
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Secara pribadi, saya sangat setuju atas pemaparan konteks tentang asuhan pada bayi baru lahir, konteks tersebut sangat berkaitan erat dengan peran bidan sebagai pelaksana pada tugas mandiri, yakni memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir. Pembahasan artikel yang singkat dan jelas, menjadikan artikel mudah dipahami bagi saya selaku pembaca.
assalamualaikum
Terimakasih atas informasi bermanfaat yang ibu bagikan diatas, Bayi baru lahir sering rentan terkena hipotermia. Bayi dikatakan hipotermia apabila suhu
<36,5°C pada salah satu waktu dari keseluruhan pengukuran. Untuk itu seorang bidan harus memahami metode pencegahan
hipotermia yang bisa dilakukan diantaranya menyiapkan ruang bersalin
bayi minimal 25°C, membersihkan tubuh penting seorang bidan memastikan bayi tetap hangat dan jangan mandikan bayi hingga 24 jam setelah persalinan. Jaga kontak kulit antara ibu dan bayi serta tutupi kepala bayi dengan topi seperti informasi yang tertera diatas, selain itu juga menyelimuti ibu dan bayi dalam satu selimut serta
melakukan rawat gabung dalam 24 jam pertama. seorang bidan sangat berperan dalam asuhan bayi baru lahir agar tidak ada risiko yang memungkinkan terjadi pada bayi setelah persalinan.
Peran bidan dalam issue “asuhan kebidanan”
Pemeriksaan pertama adalah screening berhubungan dengan kelahiran.
Pemeriksaan kedua lebih komprehensif, termasuk usia dan riwayat kelahiran.
Pencegahan hipotermi, resusitasi, inisiasi menyusui dini, Perawatan tali pusar, injeksi vitamin K1.
Hana lestari/1B
Asalamualaikum wr.wb
Peran bidan pada bayi baru lahir ini
Pertama bidan memeriksa fisik bayi, menimbang berat badan bayi, pengukuran panjang badan, lalu pengukuran lingkar kepala, dada, perut. Mengukur tanda vital bayi, menghitung pernapasan bayi, suhu bayi, dan juga denyut jantung, pemeriksaan gentelia dan lakukan pencatatan hasil pemeriksaan.