
Antenatal Care (ANC) merupakan hal yang sama dan mempunyai arti Asuhan Kehamilan, Antenatal Care berasal dari Bahasa Yunani yang berarti ante = di muka, pre = sebelum, sedangkan natal berasal dari kata natus yang artinya persalinan. Bahasa yang sering digunakan yaitu antenatal care, sedangkan Kemenkes menggunakan kata pelayanan antenatal.
Untuk menghindari risiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan, anjurkan setiap ibu hamil untuk melakukan kunjungan antenatal komprehensif yang berkualitas minimal 4 kali, termasuk minimal 1 kali kunjungan diantar suami/pasangan atau anggota keluarga, sebagai berikut.
Tabel 1. Kunjungan Pemeriksaan Antenatal
Trimester | Jumlah kunjungan minimal | Waktu kunjungan yang dianjurkan |
I | 1 x | Sebelum minggu ke 16 |
II | 1 x | Antara minggu ke 24-28 |
III | 2 x | Antara minggu 30-32 |
Antara minggu 36-38 |
- Selain itu dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter setidaknya 1 kali untuk deteksi kelainan medis secara umum.
- Untuk memantau kehamilan ibu, gunakan buku KIA. Buku diisi setiap kali ibu melakukan kunjungan antenatal, lalu berikan kepada ibu untuk disimpan dan dibawa kembali pada kunjungan berikutnya.
- Berikan informasi mengenai perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) kepada ibu.
- Anjurkan ibu mengikuti kelas ibu.
A. MELENGKAPI RIWAYAT MEDIS
- Pada kunjungan pertama, lengkapi riwayat medis ibu seperti tertera pada tabel di bawah ini.
- Pada kunjungan berikutnya, selain memperhatikan catatan pada kunjungan sebelumnya, tanyakan keluhan yang dialami ibu selama kehamilan berlangsung.
Tabel 2. Riwayat medis untuk dilengkapi pada kunjungan pertama
IDENTITAS | RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG | |
– Nama | – Hari pertama haid terakhir, siklus haid | |
– Usia | – Taksiran waktu persalinan | |
– Nama suami (jika ada) | – Perdarahan pervaginam | |
– Alamat | – Keputihan | |
– No. Telepon | – Mual dan muntah | |
– Tahun menikah (jika sudah menikah) | – Masalah/kelainan pada kehamilan ini | |
– Agama | – Pemakaian obat dan jamu-jamuan | |
– Suku | – Keluhan lainnya | |
RIWAYAT KONTRASEPSI | RIWAYAT MEDIS LAINNYA | |
– Riwayat kontrasepsi terdahulu | – Penyakit jantung | |
– Riwayat kontrasepsi terakhir sebelum kehamilan ini | – Hipertensi | |
RIWAYAT OBSTETRI LALU | – Diabetes melitus (DM) | |
– Jumlah kehamilan | – Penyakit hati seperti hepatitis | |
– Jumlah persalinan | – HIV (jika diketahui) | |
– Jumlah persalinan cukup bulan | – Infeksi menular seksual (IMS) | |
– Jumlah persalinan prematur | – Tuberkulosis | |
– Jumlah anak hidup, berat lahir dan jenis kelamin | – Alergi obat/makanan
– Penyakit ginjal kronik |
|
– Cara persalinan | – Riwayat kecelakaan (trauma) | |
– Jumlah keguguran
– Jumlah aborsi |
– Talasemia dan gangguan hematologi lainnya | |
– Perdarahan pada kehamilan, persalinan dan nifas terdahulu | – Malaria
– Golongan darah |
|
– Adanya hipertensi dalam kehamilan pada kehamilan terdahulu | – Asma
– Epilepsi |
|
– Riwayat berat bayi < 2,5 kg atau > 4 kg | – Riwayat penyakit kejiwaan | |
– Riwayat kehamilan sungsang | – Alergi (obat, makanan) | |
– Riwayat kehamilan ganda | – Riwayat operasi | |
– Riwayat pertumbuhan janin terhambat | – Obat yang rutin dikonsumsi | |
– Riwayat penyakit dan kematian | – Status imunisasi tetanus | |
– Riwayat penyakit dan kematian perinatal, noenatal, dan kematian janin | – Riwayat transfusi darah | |
– Adanya masalah lain selama kehamilan, persalinan, dan nifas terdahulu
– Durasi menyusui ekslusif |
– Riwayat penyakit di keluarga: diabetes, hipertensi, kehamilan ganda, dan kelainan kongenital
|
|
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI | ||
– Usia ibu saat pertama menikah | – Kebiasaan merokok, menggunkan obat-obatan dan alkohol | |
– Status perkawinan, berapa kali menikah dan lama pernikahan | – Pekerjaan dan aktivitas sehari-hari
– Pekerjaan pasangan |
|
– Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan dan kesiapan persalinan | – Pendidikan
– Penghasilan (bila mungkin) |
|
– Jumlah keluarga di rumah yang membantu | – Kekerasan dalam rumah tangga
– Pilihan tempat untuk melahirkan |
|
– Siapa pembuat keputusan dalam keluarga | – Kehidupan seksual dan riwayat seksual pasangan | |
– Kebiasaan atau pola makan minum | – Pilihan pemberian makanan bayi | |
– Kondisi rumah, sanitasi, listrik, dan alat masak |
B. MELENGKAPI PEMERIKSAAN FISIK UMUM
- Pemeriksaan fisik umum pada kunjungan pertama:Tanda vital:
- (tekanan darah, suhu badan, frekuensi nadi, frekuensi napas)
- Berat badan
- Tinggi badan
- Lingkar lengan atas (LILA)
- Muka : apakah asa edema atau terlihat pucat
- Status generalis atau pemeriksaan fisik umum lengkap, meliputi: kepala, mata, higiene mulut dan gigi, karies, tiroid, jantung, paru, payudara (apakah terdapat benjolan, bekas operasi di daerah areola, bagaimana kondisi puting), abdomen (terutama bekas operasi terkait uterus), tulang belakang, ekstermitas (edema, varises, refleks patella), serta kebersihan kulit
- Pemeriksaan fisik umum pada kunjungan berikutnya:
- Tanda vital: (tekanan darah, suhu badan, frekuensi nadi, pernapasan)
- Berat badan
- Edema
- Pemeriksaan terkait masalah yang telah teridentifikasi pada kunjungan sebelumnya
C. MELENGKAPI PEMERIKSAAN FISIK OBSTETRI
- Pemeriksaan fisik obstetri pada kunjungan pertama:
Tinggi fundus uteri (menggunakan pita ukur bila usia kehamilan > 20 minggu)
- Vulva/perineum untuk memeriksa adanya varises, kondiloma, edema, hemoroid, atau kelainan lainnya.
- Pemeriksaan dalam untuk menilai: serviks, uterus, adneksa, kelenjar bartholin, kelenjar skene, dan uretra (bila usia kehamilan <12 minggu)
- Pemeriksaan inspekulo untuk menilai: serviks, tanda-tanda infeksi, dan cairan dari ostium uteri
- Pemeriksaan fisik obstetri pada setiap kunjungan berikutnya:
- Pantau tumbuh kembang janin dengan mengukur tinggi fundus uteri. Sesuaikan dengan grafik tinggi fundus (jika tersedia), atau lihat gambar berikut:
- Palpasi abdomen menggunakan manuver leopold I-IV:
- Leopold I : menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin yang terletak di fundus uteri (dilakukan sejak awal trimester I)
- Leopold II : menentukan bagian janin pada sisi kiri dan kanan ibu (dilakukan mulai akhir trimester II)
- Leopold III : menentukan bagian janin yang terletak di bagian bawah uterus (dilakukan mulai akhir trimester II)
- Leopold IV : menentukan berapa jauh masuknya janin ke pintu atas panggul (dilakukan bila usia kehamilan > 36 minggu)
- Auskultasi denyut jantung janin menggunakan fetoskop atau doppler (jika usia kehamilan > 16 minggu)
Cara Melakukan Palpasi Abdomen Dengan Manuver Leopold I-IV
D. MELAKUKAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Pemeriksaan penunjang untuk ibu hamil meliputi pemeriksaan laboratorium (rutin maupun sesuai indikasi) dan pemeriksaan ultrasonografi.
- Lakukan pemeriksaan laboratorium rutin (untuk semua ibu hamil) pada kunjungan pertama :
- Kadar hemoglobin
- Golongan darah ABO dan rhesus
- Tes HIV : ditawarkan pada ibu hamil di daerah epidemi meluas dan terkonsentrasi, sedangkan di daerah epidemi rendah tes HIV ditawarkan pada ibu hamil dengan IMS dan TB
- Rapid test atau apusan darah tebal dan tipis untuk malaria: untuk ibu yang tinggal di atau memiliki riwayat bepergian ke daerah endemil malaria dalam 2 minggu terakhi
- Lakukan pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi:
- Urinalisis (terutama protein urine pada trimester kedua dan ketiga jika terdapat hipertensi)
- Kadar hemoglobin pada trimester ketiga terutama jika dicurigai anemia
- Pemeriksaan sputum bakteri tahan asam (BTA): untuk ibu dengan riwayat defisiensi imun, batuk > 2 minggu atau LILA < 23,5 cm
- Tes sifilis
- Gula darah puasa
- Lakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG)
- Pemeriksaan USG direkomendasikan:
- Pada awal kehamilan (idealnya sebeum usia kehamilan 15 minggu) untuk menentukan usia gestasi, viabilitas janin, letak dan jumlah janin, serta deteksi abnormalitas janin yang berat
- Pada usia kehamilan sekitar 20 minggu untuk deteksi anomali janin
- Pada trimester ketiga untuk perencanaan USG jika alat atau tenaga kesehatan tidak tersedia
- Lakukan rujukan untuk pemeriksaan USG jika alat atau tenaga kesehatan tidak tersedia
- Pemeriksaan USG direkomendasikan:
C. MEMBERIKAN SUPLEMEN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT
- Beri ibu 60 mg zat besi elemental segera setelah mual/muntah berkurang, dan 400 µg asam folat 1x/hari sesegera mungkin selama kehamilan.
- Catatan: 60 mg besi elemental setara 320 mg sulfas ferosus
- Efek samping yang umum ari zat besi adalah gangguan saluran cerna (mual, muntah, diare, konstipasi)
- Tablet zat besi sebaiknya tidak diminum bersamaan dengan teh atau kopi karena mengganggu penyerapan.
- Jika memungkinkan, idealnya asam folat sudah mulai diberikan sejak 2 bulan sebelum hamil (saat perencanaan kehamilan)
- Di area dengan asupan kalsium rendah, suplementasi kalsium 1,5-2 g/hari dianjurkan untuk pencegahan preeklampsia bagi semua ibu hamil, terutama yang memiliki risiko tinggi (riwayat preeklampsia di kehamilan sebelumnya, diabetes, hipertensi kronik, penyakit ginjal, penyakit autoimun, atau kehamilan ganda)
- Pemberian 75 mg aspirin tiap hari dianjurkan untuk pencegahan preeklampsia bagi ibu dengan risiko tinggi, dimulai dari usia kehamilan 20 minggu
- Beri ibu vaksin tetanus toksoid (TT) sesuai status imunisasinya. Pemberian imunisasi pada wanita usia subur atau ibu hamil harus didahului dengan skrining untuk mengetahui jumlah dosis (dan status) imunisasi tetanus toksoid (TT) yang telah diperoleh selama hidupnya. Pemberian imunisaasi TT tidak mempunyai interval (selang waktu) maksimal, hanya terdapat interval minimal antar dosis TT.
- Jika ibu belum pernah imunisasi atau status imunisasinya tidak diketahui, berikan dosis vaksin (0,5 ml IM di lengan atas) sesuai tabel berikut.
Tabel 3. Pemberian vaksin TT untuk ibu yang belum pernah imunisasi (DPT/TT/Td) atau tidak tahu status imunisasinya
PEMBERIAN | SELANG WAKTU MINIMAL |
TT1 | Saat kunjungan pertama (sedini mungkin pada kehamilan) |
TT2 | 4 minggu setelah TT1 (pada kehamilan) |
TT3 | 6 bulan setelah TT2 (pada kehamilan, jika selang waktu minimal terpenuhi) |
TT4 | 1 tahun setelah TT3 |
TT5 | 1 tahun setelah TT4 |
Jangan lupa untuk ingatkan ibu untuk melengkapi imunisasinya hingga TT5 sesuai jadwal (tidak perlu menunggu sampai kehamilan berikutnya)
- Dosis booster mungkin diperlukan pada ibu yang sudah pernah diimunisasi. Pemberian dosis booster 0,5 ml IM disesuaikan dengan jumlah vaksinasi yang pernah diterima sebelumnya seperti pada tabel berikut:
Tabel 4. Pemberian vaksin tetanus untuk ibu yang sudah pernah diimunisasi (DPT/TT/Td)
PERNAH | PEMBERIAN DAN SELANG WAKTU MINIMAL |
1 kali | TT2, 4 minggu setelah TT1 (pada kehamilan) |
2 kali | TT3, 6 bulan setelah TT2 (pada kehamilan, jika selang waktu minimal terpenuhi) |
3 kali | TT4, 1 tahun setelah TT3 |
4 kali | TT5, 1 tahun setelah TT4 |
5 kali | Tidak perlu lagi |
Vaksin TT adalah vaksin yang aman dan tidak mempunyai kontra indikasi dalam pemberiannya. Meskipun demikian imunisasi TT jangan diberikan pada ibu dengan riwayat reaksi berat terhadap imunisasi TT pada masa lalunya (contoh: kejang, koma, demam > 40⁰C, nyeri/bengkak ekstensif di lokasi bekas suntikan). Ibu dengan panas tinggi dan sakit berat dapat diimunisasi segera setelah sembuh. Selalu sedia KIPI Kit (ADS 1 ml, epinefrin 1 : 1000 dan infus set (NaCl 0.9% jarum infus, jarum suntik 23 G)
F. MEMBERIKAN MATERI KONSELING, INFORMASI, DAN EDUKASI (KIE)
Buku kesehatan Ibu dan Anak (KIA) wajib dimiliki oleh setiap ibu hamil karena materi konseling dan edukasi yang perlu diberikan tercantum di buku tersebut.
- Pastikan bahwa ibu memahami hal-hal berikut:
- Persiapan persalinan, termasuk:
- Siapa yang akan menolong persalinan
- Dimana akan melahirkan
- Siapa yang akan membantu dan menemani dalam persalinan
- Kemungkinan kesiapan donor darah bila timbul permasalahan
- Metode transportasi bila diperlukan rujukan
- Dukungan biaya
- Pentingnya peran suami atau pasangan dan keluarga selama kehamilan dan persalinan
- Tanda-tanda bahaya yang perlu diwaspadai:
- Sakit kepala lebih dari biasa
- Perdarahan per vaginam
- Gangguan penglihatan
- Nyeri abdomen (epigastrium)
- Mual dan muntah berlebihan
- Demam
- Janin tidak bergerak sebanyak biasanya
- Pemberian makanan bayi, air susu ibu (ASI) eksklusif, dan inisiasi menyusu dini (IMD) Catatan: konseling pemberian makanan bayi sebaiknya dimulai sejak usia kehamilan 12 minggu dan dimantapkan sebelum kehamilan 34 minggu
- Penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin misalnya hipertensi, TBC, HIV, serta infeksi menular seksual lainnya.
- Perlunya menghentikan kebiasaan yang berisiko bagi kesehatan, seperti merokok dan minum alkohol
- Program KB terutama penggunaan kontrasepsi pascasalin
- Informasi terkait kekerasan terhadap perempuan
- Kesehatan ibu termasuk kebersihan, aktivitas, dan nutrisi
- Menjaga kebersihan tubunh dengan mandi teratur du kali sehari, mengganti pakaian dalam yang bersih dan kering, dan membasuh vagina
- Minum cukup cairan
- Peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kaori/hari dari menu seimbang. Contoh: nasi tim dari 4 sendok makan beras, ½ pasang hati ayam, 1 potong tahu, wortel parut, bayam, 1 sendok teh minyak goreng, dan 400 ml air
- Latihan fisik normal tidak berlebihan, istirahat jika lelah
- Hubungan suami-istri boeh dianjurkan selama kehamilan (dianjurkan memakai kondom)
- Tanda-tanda bahaya yang perlu diwaspadai:
- Persiapan persalinan, termasuk:
Tabel 5. Rangkuman Tatalaksana Asuhan Antenatal Pertrimester
PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN | I | II | III |
Anamnesis | |||
Riwayat medis lengkap | √ | ||
Catatan pada kunjungan sebelumnya | √ | √ | |
Keluhan yang mungkin dialami selama hamil | √ | √ | |
Pemeriksaan Fisik Umum | |||
Pemeriksaan fisik umum lengkap | √ | ||
Keadaan umum | √ | √ | √ |
Tekanan darah | √ | √ | √ |
Suhu tubuh | √ | √ | √ |
Tinggi badan | √ | ||
Berat badan | √ | √ | √ |
LILA | √ | ||
Gejala anemia (pucat, nadi cepat) | √ | √ | √ |
Edema | √ | √ | √ |
Tanda dan bahaya lainnya (sesak, perdarahan, dll) | √ | √ | √ |
Pemeriksaan terkait masalah yang ditemukan pada kunjungan sebelumnya | √ | √ | |
Pemeriksaan Fisik Obstetric | |||
Vulva/perineum | √ | ||
Pemeriksaan inspekulo | √ | ||
Tinggi fundus | √ | √ | |
Pemeriksaan obstetri dengan manuver leopold | √ | √ | |
Denyut jantung janin | √ | √ | |
Pemeriksaan Penunjang | |||
Golongan darah ABO dan rhesus | √ | ||
Kadar glukosa darah | * | * | * |
Kadar Hb | √ | * | √ |
Kadar protein urin | * | * | * |
Tes BTA | * | * | * |
Tes HIV | √* | * | * |
Tes malaria | √* | * | * |
Tes sifilis | * | * | * |
USG | * | * | * |
Imunisasi, Suplementasi, dan KIE | |||
Skrining status TT dan vaksinasi sesuai status | √ | ||
Zat besi dan asam folat | √ | √ | √ |
Aspirin | * | * | * |
Kalsium | * | * | * |
KIE (sesuai materi) | √ | √ | √ |
Catatan :
- Tabel di atas adalah pedoman untuk ibu yang menjalani asuhan antenatal sesuai jadwal
- Jika ada jadwal kunjungan yang terlewatkan, lengkapi tatalaksana yang terlewatkan pada kunjungan berikutnya
- Lakukan rujukan sesuai indikasi jika menemukan kelainan pada pemeriksaan terutama jika kelainan tersebut tidak membaik pada kunjungan berikutnya
- (√) = rutin, (*) – sesuai indikasi, (√*) = rutin untuk daerah endemis
G. IDENTIFIKASI KOMPLIKASI DAN MELAKUKAN RUJUKAN
Rujukan harus dilakukan pada kondisi di luar kehamilan normal. Klasifikasi kehamilan terangkum dalam tabel berikut.
Tabel 6. Klasifikasi kehamilan
KATEGORI | GAMBARAN |
Kehamilan normal | 1. Keadaan umum ibu baik |
2. Tekanan darah < 140/90 mmHg | |
3. Bertambahnya berat badan sesuai minimal 8 kg selama kehamilan (1 kg tiap bulan) atau sesuai IMT ibu | |
4. Edema hanya pada ekstremitas | |
5. Denyut jantung janin 120-160 kali/menit | |
6. Gerakan janin dapat dirasakan setelah usia kehamilan 18-20 minggu hingga melahirkan | |
7. Tidak ada kelainan riwayat obstetri | |
8. Ukuran uterus sesuai dengan usia kehamilan | |
9. Pemeriksaan fisik dan laboratorium dalam batas normal
|
|
Kehamilan dengan masalah khusus | Seperti masalah keluarga atau psikososial, kekerasan dalam rumah tangga, kebutuhan finansial, dll
|
Kehamilan dengan masalah kesehatan yang membutuhkan rujukan untuk konsultasi dan atau kerjasama penanganannya |
|
Kehamilan dengan kondisi kegawatdaruratan yang membutuhkan rujukan segera | Perdarahan,preeklampsia, eklampsia, ketuban pecah dini, gawat janin, atau kondisi-kondisi kegawatdaruratan lain yang mengacam nyawa ibu dan bayi |
Untuk kehamilan dengan masalah kesehatan/komplikasi yang membutuhkan rujukan, lakukan langkah-langkah berikut:
- Rujuk ke dokter untuk konsultasi
- Bantu ibu menentukan pilihan yang tepat untuk konsultasi (dokter puskesmas, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dsb)
- Lampirkan kartu kesehatan ibu hamil berikut surat rujukan
- Minta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa surat dengan hasil dari rujukan
- Teruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama kehamilan
- Lakukan perencanaan dini jika ibu perlu bersalin di fasilitas kesehatan rujukan:
- Menyepakati rencana kelahiran di antara pengambil keputusan dalam keluarga (terutama suami dan ibu atau ibu mertua)
- Mempersiapkan/mengatur transportasi ke tempat persalinan, terutama pada mala hari selama musim hujan
- Merencanakan pendanaan untuk biaya transportasi dan perawatan
- Mempersiapkan asuhan bayi setelah persalinan jika dibutuhkan
Untuk kehamilan dengan kondisi kegawatdaruratan yang membutuhkan RUJUKAN SEGERA:
- Rujuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat di mana tersedia pelayanan kegawatdaruratan obstetri yang sesuai
- Sambil menunggu transportasi, berikan pertolongan awal kegawat daruratan, jika perlu berikan pengobatan
- Mulai berikan cairan infus intravena
- Temani ibu hamil dan anggota keluarganya
- Bawa obat dan kebutuhan-kebutuhan lain
- Bawa catatan medis atau kartu kesehatan ibu hamil, surat rujukan, dan pendanaan yang cukup
Sumber :
Kemenkes RI, 2013. Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Edisi Pertama. Jakarta.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Maaf bu, saya ingin bertanya mengenai imunisasi MMR..
yg saya ketahui seorang wanita yg sedang merencanakan kehamilan dianjurkan untuk melakukan imunisasi MMR 3-4 bulan sebelum kehamilan bu, tetapi bagaimana jika seorang wanita baru mengetahui bahwa dia positif hamil misalnya setelah usia kehamilan 4 minggu padahal baru saja melakukan imunisasi MMR 2 minggu yg lalu.. apakah imunisasi tersebut dapat membahayakan kehamilannya bu ? Kira-kira apa dampaknya pada ibu dan janin.. ? Terima kasih sebelumnya bu..
Assalamualaikum wr wb
Ibu saya mau tanyakan tentang pantyliner,pada saat ibu yang hamil yang mengunakan pantyliner karena keputihan, sedangkan yang digunakan itu pantyliner yang terbuat dari bahan yang kurang baik,apakah itu berbahaya bagi ibu Yang sedang mengandung?
Wassalamualaikum wr.wb.. ya Jelas Berbahaya, pantyliners bisa menjadi tempat berkumpulnya bakteri yang berbahaya bagi kehidupan janin dan dapat menimbulkan keputihan pada ibu.
Assalamualaikum. Wr.wb.
Ibu saya ing tanya kalau seorang janin yang masih di dalam kandungan mengalami solusio plasenta atau plasentanya terlepas dari dinding rahim. Dampak apa yang akan terjadi pada bayi tersebut dan bagaiman seorang bidan menangani hal itu? Makasi bu?
Ibu makasi banyak untuk smua ilmunya, sangat bermanfaat bagi saya. Smoga dngan ilmu yang ibu berikan saya bisa menjadi seperti ibu.
Assalamualaikum Wr.Wb.
Ibu saya mau bertanya mengenai pemeriksaan penunjang pada asuhan antenatal yaitu pemeriksaan laboratorium tes sifilis. Pertanyaan saya jika dalam pemeriksaan didapati ibu hamil positif terkena penyakit sifilis apakah nantinya akan berdampak pada janinnya ? dan bagaimana kita sebagai tenaga kesehatan menangani kasus tersebut ?
Sekian. Terima Kasih bu.
Assalamu’alaikum… Wr. Wb.
Maaf Bu, pernah kaka saya hamil anak ke dua dan anak pertamanya masih berumur dua tahun stengah dan masih ingin minum ASI tapi kaka saya memberehentikanya karna hamil ke dua tersebut. Yang menjadi pertanyaan saya, apakah seorang ibu hamil dapat menyusui/ tidak Bu…?? ataukah membahayakan kehamilanya Bu..??
Terimah Kasih Bu…
assalamua’laikum warahmatullahi wabarakatuh.
maaf bu , saya mau bertanya.
untuk menghindari resiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan , anjurkan ibu hamil untuk melakukan kunjungan antenatal komprehensif minimal 4 kali .
jika bidan telah menganjurkan tapi ibu tesebut tidak melakukan kunjungan antenatal komprehensif maka apa yg akan trjadi kepada janin dan ibu ??
terimah kasih
wasalamua’laikum warahmatulahi wabarakatuh
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…
Maaf sebelumnya ibu, saya ingin bertanya mengenai kasus ibu hamil dengan HIV/AIDS, apabila pada pemeriksaan penunjang, telah di pastikan bahwa ibu hamil tersebut sudah terinfeksi HIV/AIDS, nah yang mau saya tanyakan ibu selain memberikan konseling, Bagaimana penanganan selanjutnya pada kasus tersebut?
Terima Kasih ibu.
Asalamualaikum bu,saya mau bertanya Jika ibu tidak mau melakukan antenatal pada saat hamil, itu dampak buruk apa yg ibu dan janin alami?jika terjadi bahaya pada janin atau pada saat persalinan apa yg bidan perlu lakukan? dan konseling apa yg perlu di jelaskan kepada pasien?.
TERIMAKASI bu…
Jika ibu tidak mau melakukan antenatal pada saat hamil itu dampak buruk apa yg ibu alami dan janin,jika terjadi bahaya pada janin apa yg bidan lakukan dan konseling apa yg perlu di jelaskan kepada pasien
TERIMA KASIH BU…..
Asalamualaikum bu,saya mau bertanya Jika ibu tidak mau melakukan antenatal pada saat hamil, itu dampak buruk apa yg ibu dan janin alami?jika terjadi bahaya pada janin atau pada saat persalinan apa yg bidan perlu lakukan? dan konseling apa yg perlu di jelaskan kepada pasien?.
TERIMAKASI bu…
Assalamu’alaikum wr wb
Ibu,pertanyaan saya mengenai imunisasi TT untuk ibu hamil. Jika ada ibu hamil yang sudah diberikan imunisasi TT kemudian lupa atau bahkan tidak mengetahui jenis imunisasi yang telah ia dapatkan sebelumnya. Dan karena ibu baru memeriksakan kehamilannya dan kita tidak mengetahui riwayat imunisasi dari si ibu kemudian kita memberikan imunisasi lagi dimulai dari TT 1.
Bagaimana jika kita memberikan suntikan imunisasi TT dengan jumlah pemberian lebih dari yang ditetapkan yaitu sampai TT 5. Apakah ada efek samping yg ditimbulkan jika memberikan imunisasi TT lebih dari 5 kali ? Mohon penjelasannya bu Terima kasih
Assalamu’alaikum wr wb
Assalamu’alaikum wr wb
Ibu,pertanyaan saya mengenai imunisasi TT untuk ibu hamil. Jika ada ibu hamil yang sudah diberikan imunisasi TT kemudian lupa atau bahkan tidak mengetahui jenis imunisasi yang telah ia dapatkan sebelumnya. Dan karena ibu baru memeriksakan kehamilannya sehingga kita tidak mengetahui riwayat imunisasi dari si ibu kemudian kita memberikan imunisasi lagi dimulai dari TT 1.
Bagaimana jika kita memberikan suntikan imunisasi TT dengan jumlah pemberian lebih dari yang ditetapkan yaitu sampai TT 5. Apakah ada efek samping yg ditimbulkan jika memberikan imunisasi TT lebih dari 5 kali ? Mohon penjelasannya bu Terima kasih
Wassalamu’alaikum wr wb
Assalamualaikum wr wb.
Maaf ibu saya mau bertanya, jika pada ibu hamil yang memiliki masalah yaitu menderita penyakit asma dan status ekonominya rendah, dan pada saat itu terjadi ke gawat daruratan sehingga membutuhkan rujukan segera. Apa tindakan kita sebagai bidan dalam menghadapi masalah tersebut?, dan apa dampak atau resiko yang akan terjadi pada ibu dan bayinya?
Terima Kasih…..
Assalamu’alaikum… Wr. Wb.
Maaf Bu, pernah tetangga saya datang ke BPS ingin memeriksakan diri untuk yang pertama kalinya karena selama 6 bulan tidak haid. dan ibu juga mengeluh sering sakit punggung bagian atas dan bawah. Dari hasil pemeriksaan diperoleh data : perut membesar, teraba gerakan janin, pada auskultasi terdengar denyut jantung janin diperut ibu bagian kiri,Bagaimana penanganan selanjutnya pada kasus tersebut?
Terimah Kasih Bu…
Asalamualaikum bu,saya mau bertanya Jika ibu tidak mau melakukan antenatal pada saat hamil, itu dampak buruk apa yg ibu dan janin alami?jika terjadi bahaya pada janin atau pada saat persalinan apa yg bidan perlu lakukan? dan konseling apa yg perlu di jelaskan kepada pasien?.
TERIMA KASIH BU…
Assalamualaikum bu..
Mohon maaf bu, saya ingin bertanya mengenai malaria dalam kehamilan.. bahaya apa saja yang diakibatkan oleh ibu hamil yang terserang malaria bu ? Apakah bidan berkompetensi menangani kasus malaria dalam kehamilan ? tindakan pencegahan apa yg harus kita sarankan kepada ibu yang tinggal di daerah endemis malaria untuk mengurangi resiko ibu terserang malaria ?
Terima kasih bu..
Asalamualaikum bu,saya mau bertanya Jika ibu tidak mau melakukan antenatal pada saat hamil, itu dampak buruk apa yg ibu dan janin alami?jika terjadi bahaya pada janin atau pada saat persalinan apa yg bidan perlu lakukan? dan konseling apa yg perlu di jelaskan kepada pasien?.
TERIMA KASIH BU..
Assalamualaikum Wr,Wb
Terimakasih Ibu atas materi yang Ibu paparkan sangat bermanfaat sekali terutama bagi saya sebagai mahasiswa kebidanan agar dapat memberikan pelayanan yang baik dan benar.
Dari materi yang saya baca di atas mengenai,Tanda-tanda bahaya bagi Ibu yang mengidap penyakit TBC yang sangat berbahaya bagi janin maaf Ibu yang ingin saya tanyakan tindakan apa yang harus dilakukan kita sebagai bidan jika Ibu mengalami penyakit TBC?
Wassalamu’alaikum Wr,Wb.
Assalamu’alaikum wr.wb
Maaf mengganggu Bu..
Bu, saya mau bertanya. Jika kita sebagai bidan ditugaskan di daerah pedesaan yang jauh dari kota, kemudian ada seorang pasien yang sedang hamil trimester II dan mengalami keguguran, apakah kita bisa melakukan tindakan kuretase? Sedangkan jika itu bukan dari kewenangan bidan apakah ada cara lain yang bisa kita lakukan sesuai dengan kewenangan kita?
Terima kasih Bu..
Assalamualaikum Wr. Wb
Begini bu, Di tempat asal saya kalau ibu hamil itu tidak boleh mengkonsumsi beberapa makanan laut,seperti udang dan cumi katanya akan berpengaruh pada janinnya pada saat ibu melahirkan setelah beberapa hari warna kulit bayi itu akan terlihat seperti memar2 kebiruan,apa itu memang benar adanya atau gimana sih bu?
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Sebelumnya terima kasih ibu atas materi yang diberikan ini sangat bermanfaat bagi saya untuk menambah ilmu pengetahuan tentang asuhan antenatal. Dengan selesainya saya membaca, kini walaupun sedikit saya sudah dapat memahami langkah-langkah bagaimana melakukan asuhan antenatal yang baik dan benar. walaupun saya sempat kaget karena melihat begitu banyak hal yang harus kita lakukan.Tapi saya sebagai calon bidan akan berusaha agar saya dapat melakukan asuhan antenatal yang baik dan benar seperti yang ibu paparkan diatas. Sekali lagi terima kasih Ibu.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Assalamualaikum
Sebelumnya saya ingin mengucapkan banyak trimakasih kepada ibu, karena berkat ibu saya tidak lagi kebingungan dengan cara asuhan yang baik dan benar.
Penting bagi calon bidan dan bidan untuk memahami dan mengetahui bagaimana cara asuhan yang baik dan benar, oleh karena itu artikel yang ibu berikan sangatlah bermanfaat untuk saya sebagai calon bidan. Karena segala tindakan yang saya lakukan nanti ketika saya menjadi seorang bidan, akan mempengaruhi ibu dan janin. Karena ketika seorang bidan melakukan tindakan yang salah maka tindakan tersebut bisa berbahaya bagi ibu dan janin
Terimakasih
Wassalamu’alaikum wr wb
Assalamualaikum. Wr… Wb..
Saya ingin bertnya jika ada pasien yang datang ke puskesmas dan bidan suda menanyakan riwayat penyakit ibu yang sekarang dan ibu mengatakan tidak ada. Numun bidan melakukan pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi:
Dan ternyata ibu hamil ini memiliki penyakit gulu yang tinggi. Setelah itu bidan mengatakan ke ibu bahwa gulunya sanagat tinggi.setelah itu ibu hamil mengatakan bahwa sebenarnya saya suda tau tapi saya tidak mau mengatakannya, karna katanya dia takut di katakan tidak bisa melahirkana normal. Untuk itu saya ingin beryanya bagemna kita seorang bidan bisa menjelaskan ke parah ibu hamil untuk tidak mau menyimpan apa yang mereka derita. Terima kasi bu.
Assalamualaikum wr.wb
Ibu saya ingin bertanya seputar vaksin dg kehamilan. Jadi Vaksinasi apa saja yang boleh dan tak boleh dilakukan pada ibu hamil?
Terimakasih
Selamat sore ibu..
Saya pernah di tanyakan oleh seorang ibu hamil trimester 2 yang bertanya begini apa benar meminum air kelapa itu membuat bayinya nanti ketika lahir kulitnya menjadi bersih?
Dan apakah susu untuk ibu hamil itu berpengaruh/mempunyai manfaat yang besar buat ibu dan janinnya?
Terimah kasih ibu.
Assalamu’alaikum Wr Wb
Maaf sebelumnya ibu saya mau tanya kalau ibu hamil yang kehamilan 7 minggu itu boleh minum air kelapa muda ga? Karena banyak masyarakat atau orang tua2 yg beranggapan kalau usia kehamilan dibawah 5 Bulan atau yg kehamilan masih muda minum air kelapa muda akan menyebabkan keguguran, sehingga mereka yang gemar minum air kelapa muda selama kehamilan mereka jadi takut untuk minum air kelapa muda lagi bu dan mereka bilang boleh minum air kelapa jika kehamilannya sudah tua apakah itu benar.
Terima kasih ibu
Assalamualaikum.
Ibu saya mw bertnya dengan kasus ibu yg tidak penh melakukan kunjungn kehamilan , dengan alasan ibu malas.
Tapi pada saat ibu itu melahrkan ia di tolong oleh seorang bidan. Pada kasus trsbut, bagaimana kita sbgai bidan menanggapi maslh trsebut ? Mohon penjelasannya. Terima kasih
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Maaf sebelumnya ibu, saya mau bertanya?
Jika pada kunjungan ANC di dapati ibu dengan riwayat penyakit Hepatitis B, apakah kehamilan ibu boleh diteruskan? Dan apa dampak atau risiko yang akan terjadi pada ibu dan janinnya?
Mohon penjelasannya ibu, Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Assalamualaikum wr. wb.
sebelumnya terima kasih ibu atas materi yang bermanfaat ini.begini bu pertanyaan saya ada kepercayaan d. Maluku utara bahwa pada saat ibu hamil tidak boleh melingkari kain di leher atau berdiri lama di pintu, apakah ada masalah saat persalinan.
Bagaimana pendapat ibu tentang kepercayaan tersebut.
Terima kasih.
Wassalamualaikum wr. wb
Assalamualaikum wr wb.. ibu saya mau bertanya untuk menghindari resiko pada kehamilan dan persalinan, anjurkan setiap ibu hamil untuk melakukan kunjungan antenatal komprehensif yang berkualitas minimal 4 kali, yang ingin saya tanyakan jika kita sudah menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan antenatal komprehensif minimal 4 kali tetapi ibu tidak mengikuti yang kita anjurkan, apa yang akan terjadi pada janin bu? Terima kasih
Assalamulaikum Wr.Wb.
Ibu, ipar saya sudah 7 thun menikah belum di karuniai anak dan sekarang usianya sudah memasuki 36 thun segala cara sudah di lakukan termasuk periksa di dokter spesialis kndungan, sempat hamil namun memasuki usia kehamilan 5 minggu janin tidak mampu bertahan dan hal itu berlngsung sudah lebih dari 3/4 kali, dan bulan depan mereka akan melakukan pemeriksaan lnjutan. Apakah kandungan ipar saya termasuk Inkompetensi serviks?
Terima kasih Ibu
Wassalamulaikum Wr.Wb
Kita seorang bidan harus melakuksn ini:
MEMBERIKAN SUPLEMEN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT
Beri ibu 60 mg zat besi elemental segera setelah mual/muntah berkurang, dan 400 µg asam folat 1x/hari sesegera mungkin selama kehamilan.
Catatan: 60 mg besi elemental setara 320 mg sulfas ferosus
Efek samping yang umum ari zat besi adalah gangguan saluran cerna (mual, muntah, diare, konstipasi)
Tablet zat besi sebaiknya tidak diminum bersamaan dengan teh atau kopi karena mengganggu penyerapan.
Jika memungkinkan, idealnya asam folat sudah mulai diberikan sejak 2 bulan sebelum hamil (saat perencanaan kehamilan)
Di area dengan asupan kalsium rendah, suplementasi kalsium 1,5-2 g/hari dianjurkan untuk pencegahan preeklampsia bagi semua ibu hamil, terutama yang memiliki risiko tinggi (riwayat preeklampsia di kehamilan sebelumnya, diabetes, hipertensi kronik, penyakit ginjal, penyakit autoimun, atau kehamilan ganda)
Pemberian 75 mg aspirin tiap hari dianjurkan untuk pencegahan preeklampsia bagi ibu dengan risiko tinggi, dimulai dari usia kehamilan 20 minggu
Beri ibu vaksin tetanus toksoid (TT) sesuai status imunisasinya. Pemberian imunisasi pada wanita usia subur atau ibu hamil harus didahului dengan skrining untuk mengetahui jumlah dosis (dan status) imunisasi tetanus toksoid (TT) yang telah diperoleh selama hidupnya. Pemberian imunisaasi TT tidak mempunyai interval (selang waktu) maksimal, hanya terdapat interval minimal antar dosis TT.
Assalamualaikum Wr.Wb.
Selamat malam bu.
Ibu, materi yang ibu paparkan sangat menarik, apalagi bagi pembaca seperti kami calon-calon bidan yang kiranya masih haus akan ilmu pengetahuan khususnya seperti , bagaimana pelayanan kami nantinya ketika menangani ibu hamil dengan kunjungan antenatal. Banyak yang diharapkan oleh klien kepada kami adalah bagaimana kami harus memberikan semaksimal mungkin asuhan yang baik dan benar serta prefesional.
Nah, jadi harapan saya kepada ibu agar tidak pernah bosan untuk menulis artikel yang sangat bermanfaat seperti ini.
iya bu, sekian dari saya Dan izin di Share.
Terima Kasih 🙂
Wa’alaikumsalam Wr.Wb.
Asalamualaikum bu,di sini saya mengatakan bahwa saya sangat mengerti atau paham dalam materi ANTENATAL CARE(ANC) maka dari itu saya berharap ibu menampilkan materi yg sanggat menarik atau berkaitan dng lingkup kebidanan maupun jurusan lain,demi materi”seperti ini saya mendapatkan pelajaran yg begitu berguna atau bisa membuat saya manjadi seorang bidan yg prefesional dalam menangani seorang pasien.
Itu saja yg perlu saya memberitahukan kepada ibu,
TERIMA KASIH
Menurut saya, Ante natal care merupakan pemeriksaan yang penting dan harus dilakukan oleh ibu hamil agar dapat memantau kesehatan ibu dan bayi, mendeteksi tanda2 bahaya dalam kehamilan, mengantisipasi masalah lain yang mungkin terjadi dan mempersiapkan rencana persalinan yang aman.
Dan sebagai bidan harus mempunyai kompetensi dalam melakukan ANC yang baik dan benar agar tujuan dari ANC itu sendiri dapat tercapai. Mengingat peran bidan yang sangat penting dalam upaya menurunkan Angka kematian ibu (AKI) sehingga bidan ditempatkan di tingkat desa agar mendekatkan akses pelayanan kesehatan kepada ibu dan bayi.
Terimakasih atas ilmu yg ibu berikan
Assalamu’alaikum Wr. Wb…
Terima kasih atas artikel ini ibu sangat bermanfaat untuk saya dan untuk yang lainnya…karena ini sangat penting bagi kami para calon2 bidan untuk bisa membacanya agar kelak kami bisa menerapkannya saat kita sudah menjadi bidan nanti karena Asuhan Antenatal adalah kunjungan ibu hamil ke bidan sedini mungkin semenjak ia merasakan dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan atau asuhan antenatal, dan setiap kunjungan antenatal seorang bidan harus mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis kehamilan serta ada tidaknya masalah atau komplikasi kehamilan. Sekian dari saya bu.
Terima kasih ibu
Wassalamu’alaikum Wr. Wb…
Assalamualaikum wr wb
Menurut saya artikel mengenai asuhan antenatal ini sangat baik, serta penjelasannya mudah dicerna. semoga setiap pemaparan artikelnya dapat menambah wawasan serta dapat menjadi bahan referensi bagi kita semua terutama bagi mahasiswi kebidanan yang masih dalam proses belajar. Ditunggu ya bu artikel berikutnya yang Insha Allah lebih baik lagi. Terima kasih:-)
Wassalamualaikum wr wb.
Asslmua’laikum.. Wr.Wb..
Terimah kasih Ibu , materinya sangat bermanfaat bagi kami para calon-calon bidan. Sebagai seorang bidan kita harus mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan ibu dan janin dengan melakukan asuhan antenatal bagi ibu selama massa hamil , agar ibu mendapatkan hasil yang sempurna sehingga dapat menguranggi angka morbiditas dan mortalitas .
sekiaaan dari saya terimah kasih …
Assalamualaikum wr.wb
Jadi dari materi yg ibu jlskan dia ats saya menyimpulkan bahwa , dengan melakukan kunjungan untuk pmriksaan kehamilan diusahakan setiap kehamilan berlangsung dengan aman, bersih, dan bebas dari penyult sehingga kesehatan ibu dan janin terpelihara dengan baik. Setiap wanita hamil dapat menjalani proses persalinan tanpa gangguan dan akhirnya mampu memelihara bayi serta memberikan ASI sampai waktu optimal.
Assalamualaikum Wr. Wb
Terima kasih bu artikelnya sangat bermanfaat yang mana menjadi referensi bagi kita seorang bidan agar memberikan Asuhan ANC yang baik dan benar untuk menghindari risiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan agar klien mendapatkan asuhan ANC yang efektif dan terhindar dari hal-hal tersebut.
Asalamu’alaikum wr.wb.
Dari pembahasan materi di atas sanagt bagus dan mudah di pahami, dan dengan membaca materi ini saya dapat mengerti bagaimana memberikan asuhan antenatal yang sesuai dengan anjurkan dalam kementrian kesehatan. Dan dalam pemeriksaan ANC atau antenatal care Yang di sebutkan oleh kementrian kesehatan sebagai pelayanan antenatal adalah pemeriksaan yang di lakukan pada masa kehamilan untuk memantau kodisi ibu sepanjang masa kehamilannya. Yaitu dengan melengkapi pemeriksaan fisik umum, pemeriksaan obstetri, pemeriksaan penunjang, memberikan suplemen dan pencegahan penyakit, memberikan materi konseling, informasi, dan edukasi serta identifikasi komplikasi dan dan melakukan rujukan. Terima kasih
Assalamu’alaikum wr wb
Sebelumnya terimakasih banyak kepada ibu yang telah mengupload artikel ini.
Dimana artikel ini sangat bermanfaat dan dapat menambah ilmu kami tentang bagaimana memberikan asuhan anc pada ibu yang baik dan benar.
Asuhan anc adalah sesuatu yang tidak boleh diremehkan oleh seorang bidan karena hal tersebut merupakan sesuatu yang memiliki dampak yang sangat besar.
Untuk itu, artikel ini dapat membantu kami agar dapat lebih mengetahui tentang bagaimana memberikan asuhan anc yang baik dan benar Dan dampak/efek pemberian asukan anc pada ibu.
Terimakasih
Wassalamu’alaikum wr wb
Assalamualaikum wr ‘ wb
sebelumnya terima kasih , karena dengan adanya blog ini sangat bermanfaat bagi saya pribadi dan mungkin juga bagi calon bidan lainnya , dan dengan isi artikel tentang ANC ini bisa menjadi panduan dan tambahan referensi bagi saya dalam mempelajari asuhan antenal care (ANC) , karena menurut saya ANC ini sangat penting bagi para calon ibu dan saya sebagai calon bidan berharap semoga kedepannya kami sebagai penerus bisa memberikan pelayanan sesuai SOP dan mampu memberikan penyuluhan kepada masyarakat khususnya pada ibu hamil bahwa betapa pentingnya melakukan kunjungan pelayanan kesehatan baik di puskesmas atau BPM terdekat.
sekali lagi terima kasih untuk isi artikel yang sangat bermanfaat bagi kami para calon bidan,
dan saya berharap dapat membaca artikel dari ibu tentang ilmu – ilmu yang lebih luas lagi tentang kebidanan lainnya.
Assalamualaikum wr ‘ wb
sebelumnya terima kasih , karena dengan adanya blog ini sangat bermanfaat bagi saya pribadi dan mungkin juga bagi calon bidan lainnya , dan dengan isi artikel tentang ANC ini bisa menjadi panduan dan tambahan referensi bagi saya dalam mempelajari asuhan antenal care (ANC) , karena menurut saya ANC ini sangat penting bagi para calon ibu dan saya sebagai calon bidan berharap semoga kedepannya kami sebagai penerus bisa memberikan pelayanan sesuai SOP dan mampu memberikan penyuluhan kepada masyarakat khususnya pada ibu hamil bahwa betapa pentingnya melakukan kunjungan pelayanan kesehatan baik di puskesmas atau BPM terdekat.
sekali lagi terima kasih untuk isi artikel yang sangat bermanfaat bagi kami para calon bidan,
dan saya berharap dapat membaca artikel dari ibu tentang ilmu – ilmu yang lebih luas lagi tentang kebidanan lainnya.
Assalamualaikum wr..wb
terima kasih bu atas artikelnya yang sangat bagus yang mana dapat menjadi referensi untuk saya dalam memberikan asuhan ANC dengan baik dan benar pada ibu hamil,artikel ini sangat penting bagi kami calon-calon bidan. Dari penjelasan materi diatas juga mudah dipahami,untuk itu di tunggu ya bu artikel-artikel berikutnya yang insya Allah lebih baik lagi.
Terima kasih
Assalamu’alaikum .
Antenatal care ( ANC ) adalah untuk memeriksa kondisi ibu dan janin . Mengawal agar kehamilan dapat berjalan normal dan mempersiapkan persalinan, juga untuk memberi informasi pada calon orang tua untuk membuat keputusan dalam menangani persalinan yang akan datang ???
Jadi kita sebagai seorang bidan harus memberikan pelayanan pada saat pemeriksaan anc harus di lakukan sebaik”nya . Karna setiap pemeriksaan ini akan berdampak pada masa depan ibu dan janin ??
Terimakasih
Assalamu’alaikum.
Sebelunya terimah kasih banyak untuk ibu,karena artikel ini sangat bermanfaat semoga dengan adanya artikel ini kami para calon tenaga kesehatan terutama para calon bidan lebih mengetahui atau memahami arti pentinnya asuhan ANC pada ibu hamil,karena dengan adanya pemeriksaan ANC pada ibu hamil kita dapat mengetahui apakah ibu dan bayinya sehat atau tidak sehingga penangan dini dapat dilakukan untuk penyelamatan kedunya.
Terimah kasih
Assalamualaikum .Wr. Wb ? Dari artikel ibu di atas sangat bermanfaat bagi saya sebagai pembaca karna bisa menjadi bahan pembelajaran saya dan juga bekal saya nanti di lapangan kerja , sebagai seorang bidan harus selalu memeriksa / mengawasi keadaan si ibu dan janin agar mengetahui kondisi dan keadaan ibu dan janin. Terima kasih ibu
Assalamu’alaikum wr wb
Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada ibu, karena dengan adanya artikel ini dapat membantu saya sebagai calon bidan dalam memahami dan mengetahui bagaimana asuhan anc yang baik dan benar dan menjadi bahan referensi saya ketika nanti menjadi seorang bidan.
Terimakasih
Wassalamualaikum wr wb
Assalamu’alaikum wr wb
Terimakasih Ibu atas artikelnya, artikel ini sangat bermanfaat bagi saya sebagai mahasiswa kebidanan karena dapat menambah wawasan mengenai anc dan membuat saya lebih memahami asuhan ANC
Dari artikel ini, saya dapat menarik kesimpulan bahwa ANC adalah asuhan yang tidak boleh diremehkan sebagai seorang bidan karena hal tersebut memiliki dampak yang sangat besar bagi ibu dan janin
Untuk itu artikel ini sangat membantu saya agar dapat lebih mengetahui tentang bagaimana memberikan ANC yang baik dan benar serta dapat membantu saya agar lebih mengetahui dampak atau efek pemberian ANC pada ibu hamil
Sekali lagi terimakasih ibu
Wassalamu’alaikum wr,wb
Assalamu’alaikum wr wb
Sebelumnya, saya ingin mengucapkan terimakasih banyak kepada ibu, karena dengan adanya artikel ini dapat membantu saya sebagai calon bidan dalam memahami dan mengetahui bagaimana asuhan anc yang baik dan benar dan menjadi bahan referensi saya ketika nanti menjadi seorang bidan.
Asuhan anc merupakan suatu hal yang wajib diketahui dan dipahami oleh seorang bidan agar dapat membantu dalam menjalankan profesinya sebagai bidan yang professional.
Asuhan anc dapat membantu bidan agar tidak melakukan tindakan yang salah/tindakan yang beresiko bagi ibu dan janin.
Oleh karena itu, artikel ini dapat membantu saya untuk mengetahui dan memahami bagaimana asuhan anc yang baik dan benar.
Terimakasih
Wassalamu’alaikum wr wb
Assalamualaikum wr. wb.
Ibu, Trimakasih atas artikel ini. Artikel ini sangat bermanfaat bagi saya sebagai calon bidan.
Disini saya ingin bertanya mengenai cairan ketuban berkurang. Jika belum waktunya melahirkan dan keruban berkurang apakah tindakan tersebut harus dilakukan operasi cesar ataukah bisa menunggu saat persalinan tiba?
Trimakasih ibu,
Wassalamualaikum wr. wb.
Assalamualaikum wr wb..
Terima Kasih ibu atas artikelnya, karena dengan adanya artikel ini sangat bermanfaat bagi saya sebagai mahasiswa kebidanan. Juga dengan adanya artikel ini dapat menambah wawasan saya tentang ANC.
Sekali lagi terimakasih ibu.
Wassalamualaikum wr wb…
Assalamualaikum wr wb.
Ibu terima Kasih atas artikelnya, karena dengan adanya artikel ini saya dapat memahami tentang ANC dan juga menambah wawasan saya sebagai mahasiswa kebidanan.
Sekali lagi terimakasih ibu…
Wassalamualaikum wr wb.
Assalamalaikum
Trima Kasih untuk artikel yang ibu buat untuk memudahkan kami sebagai mahasiswa dalam mencari tambahan referensi belajar
Assalamualaikum…Wr.Wb.
Ibu, saya sangat berterima kasih atas artikelnya, karena artikel yang ibu paparkan ini dapat membantu saya sebagai seorang mahasiswa kebidanan dalam menambah wawasan mengenai Asuhan Antenatal. Setelah saya membaca artikel ini, kemudian dalam benak saya bertanya-tanya akan satu hal. Dan saya ingin menanyakan kepada ibu mengenai “kasus seorang ibu yang persalinan sebelumnya prematur, apakah ada kemungkinan ibu itu bisa hamil lagi dalam keadaan normal sampai dengan persalinannya?” Mohon penjelasannya ibu, Terima kasih
Wassalamualaikum wr.wb.. Ya Jelas.. jika Ibu sehat, maka ibu bisa hamil kembali dengan sehat.
Asalamualaikum wr wb, terima kasih atas artikel nya ibu,dengan artikel ini saya lebih memahami tentang antenatal dan asuhan antenatal. Saya juga sadar bahwa ANC sangat perlu bagi seorang ibu dan juga penting bagi kita sebagai calon bidan.
Assalamualaikum Wr.Wb Ibu
Dengan membaca Artikel Ibu
Saya bisa mendapat pengalaman dan pemahan sehingga kami sebagai tenaga kesehatan bisa Menambah wawasan lewat Artikel Ibu
semoga Bisa Menjadi referensi buat saya sebagai calon bidan
Terima Kasih Ibu
Assalamualaikum Wr.Wb
Saya berterima kasih kepada Ibu Hetty, karena apa yang dijelaskan Ibu di website ibu ini sangat bermanfaat bagi kami para mahasiswa Kebidanan agar lebih mengetahui dan memahami “apa sih ANC itu?”. Dari artikel ini saya dapat memahami tentang ANC dan menjadi referensi juga untuk pembelajaran saya pada perkuliahan nanti.
Terima Kasih Ibu
Assalamualaikum Wr Wb
Ibu, makasih atas artikelnya karena dengan artikel ini bisa memperluas pemahaman saya tentang asuhan antenatal. Tetapi saya ingin bertanya, salah satu poin dalam asuhan antenatal kan harus melakukan pemeriksaan penunjang. Pertanyaan saya yaitu dampak apa yang terjadi saat persalinan jika selama kehamilan tidak melakukan pemeriksaan penunjang? Mohon penjelasannya ibu, Terima kasih.
Assalamualaikum Wr.Wb Iaat buat saya sebagai seorang mahasiswi kebidanan. sehingga saya dapat memahami bagaimana cara memberi ANC yang baik dan benar juga dapat menjadi bahan referensi saya ketika menjadi seorang bidan. Terima kasih
Assalamualaikum Wr.Wb ibu
terima kasih atas artikelnya. karena dengan artikel ini dapat menambah wawasan saya sebagai seorang mahasiswi kebidanan. sehingga saya dapat memahami bagaimana cara memberi ANC yang baik dan benar juga dapat menjadi bahan referensi saya ketika menjadi seorang bidan. Terima kasih